~ A R R O H I M ~

Sabtu, September 20, 2008

yuuuk kita sedekah


Sedekah Jangan Abaikan Martabat Orang Miskin

VHRmedia, Jakarta - Pemberian sumbangan hendaknya tidak mengabaikan martabat warga miskin. Dengan demikian penerima tidak terbebani identitasnya sebagai warga miskin ketika mendapat sumbangan.

Hal tersebut dikatakan sosiolog Universitas Indonesia Imam B Prasodjo dalam diskusi di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jumat (19/9). Menurut Imam, pengabaian martabat warga miskin dengan cara memberikan sumbangan yang melibatkan banyak orang akan menimbulkan demoralisasi. Sebab, warga yang tidak termasuk miskin akan terdorong untuk tidak malu menerima sedekah. "Orang mampu jadi tidak punya rasa malu," katanya.


Imam Prasodjo mengakui adanya hasrat kepuasan ketika memberikan sedekah langsung kepada warga yang jumlahnya banyak, seperti yang dilakukan Haji Syaikhon di Pasuruan. Namun hendaknya pemuasan itu tidak merugikan orang lain.

Pendiri Dompet Dhuafa Eri Sudewo menganjurkan pemerintah membentuk lembaga independen yang mengatur pengumpulan zakat, infak, dan sedekah. Lembaga tersebut dapat berfungsi seperti bank sentral yang menjadi pusat lembaga-lembaga pengumpul zakat. "Pemerintah jangan turun langsung," ujarnya.

Menurut Eri Sudewo, independensi lembaga tersebut harus dijaga, karena Badan Amil Zakat Nasional sebagai lembaga pengumpul zakat resmi yang dibentuk pemerintah selama ini bermasalah karena ruwetnya birokrasi. Kebijakan yang tidak jelas menyebabkan kinerja lembaga itu tidak efektif. "Masalahnya ada di Departemen Agama," kata Eri Sudewo yang pernah bekerja di Badan Amil Zakat Nasional. (E1)

Tidak ada komentar:

Santai Yuuk



Ingin Tahu Berat Situs Anda?...Masukkan Alamat Situs Anda Pada Kotak Di Bawah Ini !...
Load Test - Submit Plus Load Test - Enter URL (60 sec):